Sabtu, 26 September 2009

Elektron dalam atom akan menyerap energi saat cahaya mengenai permukaan logam sehingga elektron akan mengalami perpindahan ke orbital dengan tingkat energi yang lebih tinggi(tereksitasi). Elektron negatif pada tingkat energi yang lebih tinggi dan "hole" positif pada tingkat energi yang lebih rendah. Sementara logam merupakan penghantar listrik yang baik, arus diinduksi pada perukaan sampai pada pasanan orbital kosong. Adanya arus ini menyebabkan logam berwarna, ketika elektron jatuh kembali ke tingkat energi semula dan memancarkan cahaya. Jika semua warna diserap dan dipancarkan dalam jumlah yang sama maka warna yan terjadi adalah warna metalik mengkilat, sedangkan untuk logam yang lain kemungkinan untuk menyerap dan memancarkan warna yang bervariasi berantung pada tingkat energi elektron.

Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang memiliki simbol Au dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, " maleable" dan " ductile'. emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin, dan aqua regja. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Emas melebur pada suhu sekitar 1000 derajat celcius
.

Warna yang terdapat pada emas adalah disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan, mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap. Hanya koloid perak mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning.

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali.Warna yang terdapat pada tembaga disebabkan oleh struktur jalurnya, yaitu memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak.

Terjadinya perbedaan warna pada emas dan tembaga disebabkan karena kurang efisiennya penyerapan dan pemancaran warna cahaya biru pada spektrum logam tersebut. Sedangkan warna komplemen dari biru adalah orange yang berasal dari gabungan warna kunig dan merah. Tembaga memiliki elektron terluar pada orbital 3d sedangkan emas 5d sehingga apabila terjadi pancaran energi maka emas akan memancarkan energi yang lebih tinggi dan karena dalam hal ini yang dipancarkan adalah jingga (warna cahaya biru diserap) maka emas akan memancarkan warna kuning dengan energi yang lebih tinggi dan tembaga akan memancarkan warna merah.

;;